Laman

20180206

Drama Baheula (Fernando Sorrentino, 2000)

Kisah ini terjadi saat masa muda dan optimisme merupakan kawan baikku.

Angin sepoi-sepoi musim semi berembus sepanjang Jalan Matienzo di Las Cañitas pada Kamis sekitar pukul sebelas, satu-satunya hari dalam seminggu ketika jadwal mengajarku kosong. Aku mengajar Bahasa dan Sastra di beberapa SMA. Saat itu usiaku dua puluh tujuh tahun, sangat bersemangat dengan buku dan imajinasi.

Aku sedang duduk-duduk di balkon sambil minum maté[1] dan membaca ulang, setelah lima belas tahun berselang, petualangan memikat tentang Tambang Raja Sulaiman. (Sedihnya, rupanya aku jauh lebih menikmati cerita tersebut semasa bocah.)

Tahu-tahu aku merasa ada yang memperhatikanku.

Aku tengadah. Di salah satu balkon bangunan yang menghadap tempat tinggalku, pada ketinggian yang sama dengan kamar apartemenku, aku melihat seorang wanita muda. Aku mengangkat tangan dan melambai. Ia balas melambai dan meninggalkan balkonnya.