Laman

20180606

Ramadan Blues (Wajahat Ali, 2009)


“Aku janji.”
Karena malu, menyesal, dan takut pada hukuman dari Allah Yang Mahakuasa, si bocah berjanji dengan teguh dan sungguh-sungguh pada ayahnya, yang imigran dari Pakistan.
“Aku berjanji tidak makan selama puasa. Aku baru akan makan ketika magrib, setelah matahari terbenam, bersama semua muslim lainnya yang berpuasa.”
Janji sebelumnya batal gara-gara cokelat M & M yang lezat dan berbahaya. Bagaikan Hawa dengan buah khuldi, si bocah menemukan “dosa asal”nya itu tersangkut di lipatan kantung celana Husky yang dikenakannya, dan cokelatnya masih baik untuk dimakan. Puasa pertamanya pun terampas oleh permen yang sudah apak dan meleleh.
Namun, itu terjadi dua hari lalu pada hari ke-27 Ramadan. Bulan yang diberkahi, ketika umat Islam berpuasa dari makan, minum, dan berbuat buruk, sehingga Allah berkenan, mengampuni dosa-dosa mereka, dan memasukkan mereka ke surga alih-alih neraka, tempat manusia dibakar selama-lamanya.