Laman

20181006

Yang Menyerah (Aimee Bender, 1998)


Suatu ketika ada seorang anak yatim yang berbakat menemukan barang hilang. Kedua orang tuanya tewas saat ia berusia delapan tahun—mereka sedang berenang di laut yang kemudian menjadi ombak ganas, dan keduanya berusaha menyelamatkan satu sama lain supaya tidak tenggelam. Anak itu lalu terjaga dari tidur siangnya, di pasir, sendirian. Setelah tragedi yang menewaskan kedua orang tuanya, ia diadopsi dan dibesarkan oleh masyarakat, dan beberapa tahun kemudian ia mulai dapat merasakan keberadaan benda-benda meskipun tidak dapat melihatnya. Kemampuan itu terus meningkat selama masa remajanya dan pada usia dua puluhan tahun, ia benar-benar mampu mengendus keberadaan kacamata hitam, kunci, lensa kontak, maupun sweter yang hilang.
Para tetangga mengetahui bakatnya itu secara tidak sengaja—suatu malam ia berada di rumah Jenny Sugar, hendak menjemput gadis itu untuk berkencan, sementara ibu Jenny salah menaruh sisirnya, dan berjalan mondar-mandir sambil mengomel. Hidung pemuda itu menggerenyit dan ia menoleh ke dapur serta menunjuk laci tempat menyimpan sendok dan pisau. Tawa gadisnya meledak. “Tolol sekali menaruh sisir di situ,” ujar si gadis, “di tempat peralatan makan!” lalu ia membuka laci itu untuk menunjukkan maksudnya, ia hendak melambaikan pisau atau menyisir rambutnya dengan garpu, namun saat laci itu terbuka, bum, sisirnya ada di sana, dilapisi ikal rambut nan kusut, melintang di tumpukan garpu.