Laman

20210627

Kerang Biru (Naoko Awa, 2009)

Diterjemahkan oleh Toshiya Kamei

 

Aku akan menceritakan padamu kisah tentang rok lebar yang dulu kumiliki. Sedihnya, sekarang aku tidak memilikinya lagi. Ketika aku menjadi terobsesi pada rok itu, keluargaku menyembunyikannya dari aku. Tak lama kemudian, rok itu terbakar karena perang.

            Tapi aku tidak pernah melupakan warna biru rok itu yang memesonakan. Bahkan sekarang pun, ketika aku menutup mata, aku dapat melihat warna itu.

            Rok itu terbuat dari sutra dengan banyak keliman lebar yang jarang pada masa itu. Pada waktu perang, kebanyakan perempuan mengenakan celana monpe. Jadi bisa dibayangkan betapa aku menarik perhatian, betapa orang bicara buruk tentang aku.

            Aku bukanlah gadis yang modis. Sewaktu kecil, aku hanya mengenakan lungsuran dari kakakku. Penampilanku rumahan, kecerdasanku pun rata-rata. Aku gadis biasa-biasa saja yang pendiam, tidak ada yang istimewa padaku. Ini ceritaku tentang bagaimana aku terpikat pada rok biru itu.



20210620

Welcome to the N. H. K. Bab 07 Batu yang Berpusar Bagian 3 (Tatsuhiko Takimoto, 2007)

Yamazaki mengerjakan gim itu sendirian. Dengan menggunakan skenario yang baru setengah kuselesaikan, dia menciptakan gim itu sendirian. Dengan halusinogen yang kami beli beberapa hari lalu agar dirinya tetap kenceng, ia anteng berfokus pada komputer. Apakah ini bentuk lain pelarian dari kenyataan? Sungguh ini cara yang penghabisan. Tapi, memangnya bisa menciptakan gim dalam pengaruh halusinogen? Seraya bersandar pada bahu Yamazaki, aku mengintip ke monitor komputer dia.
Layar penuh dijejali kata-kata kecil. “Organisasi raksasa yang mengontrol kematian, kecemasan, kejahatan, neraka, racun, jurang, dan serupanya yang menyakitkan—inilah musuh kita, dan kita mesti mengalahkan musuh ini demi memenangi cinta si tokoh utama perempuan! Inilah misi gim ini. Musuhnya tak berwujud, dan entah di mana dia berada, maka berhati-hatilah! Kau bisa saja ditusuk dari belakang. Ini berbahaya, berbahaya ….”


20210613

Welcome to the N. H. K. Bab 07 Batu yang Berpusar Bagian 2 (Tatsuhiko Takimoto, 2007)

Tapi, aku tidak mati.
Mungkin aku menjalani kehidupan hikikomori yang suram. Tapi, sekarang ini, secara teknis, aku punya rencana untuk bertemu seseorang. Ketika malam tiba, dan semua jejak orang lain telah menghilang di luar apartemenku, aku mengisi perut dengan makan malam yang terlambat. Begitu gelap, aku berangkat ke arah taman sekitar rumah. Angin sepoi-sepoi pada malam musim panas terasa enak.
Aku duduk di bangku dan memandang bulan serta bintang di langit. Seekor kucing hitam melenggang santai di depanku. Matanya berkilat oleh pantulan cahaya lampu jalan.
Ah, sudah malam. Ini sudah pasti malam.
Tampaklah Misaki, di taman ini.
“Kamu telat.” Sedari tadi ia menderitkan ayunan maju mundur. Ketika menyadari keberadaanku, dengan semangat ia melompat turun. Si kucing hitam merangkak ke tempatnya berdiri, lalu Misaki mengangkatnya. Kucing itu mengeong, namun tidak memberontak.


20210606

Welcome to the N. H. K. Bab 07 Batu yang Berpusar Bagian 1 (Tatsuhiko Takimoto, 2007)

Tahu-tahu, aku sudah terpuruk saja, baik secara sosial maupun emosional; seperti itulah musim panas. Tahu-tahu, aku telah terkurung di suatu kandang, tanpa harapan untuk dapat lepas; semacam itulah Juli. Aku berusaha teriak, “Tolong aku!” Tidak ada sesuatu pun—tidak cinta, impian, harapan, upaya, pertemanan, ataupun kemenangan—yang dapat menyelamatkanku. Aku berada dalam masalah yang nyata.
Setidaknya Yamazaki masih punya pikiran soal masa depannya. Sekalipun dia teriak-teriak, “Arghhh! Jangan macam-macam dengan aku!” setidaknya dia punya suatu ambisi. Ia sudah memikirkan soal bisnis keluarganya sejak masih kecil.
“Aku akan keluar dari desa sialan ini dan menjadi terkenal di kota besar! D—d—dasar munafik! Lihat saja dan aku akan tunjukkan pada kalian! Aku punya bakat! Entah bakat apa, tapi pokoknya aku punya!