Laman

20230406

Bagaimana Jika? (Hari Kumar Nair, 2015)

Namaku Shyam, usiaku sepuluh tahun.

Aku sedikit kurus, tetapi bukan penakut!

Aku sama sekali tidak senang bangun untuk pergi ke sekolahku.

Sewaktu bangun aku sangat mengantuk, rasanya mau ambruk.


Sambil aku menyikat gigi, mataku terpejam,

Aku mendengar Amma tergesa-gesa memasak panekuk beras asal India

yang dinamakan dosa.

Pikiranku perlahan-lahan mulai mengelana,

Banyak sekali angan bersukaria.


Bagaimana jika leherku sepuluh kali lebih panjang?

Separuh di sekolah, separuh di rumah, di manakah aku akan berada?


Bagaimana jika kakiku sejangkung pohon?

Gedung sekolahku cuma setinggi lututku dong!


Bagaimana jika lenganku menjadi lebih kuat?

Dengan begitu, mengangkat Amma tidak bakal berat!


Bagaimana jika gigiku bisa makan semua yang keras?

Aku bisa makan semua-muanya sampai puas!


Bagaimana jika perutku membuncit sebuncit-buncitnya?

Semua temanku boleh lonjak-lonjak di atasnya!


Bagaimana jika aku punya kuping besar terkulai?

Aku bisa mendengar apa saja, yang jauh dan yang dekat!


Bagaimana jika—aku mulai lagi, tetapi Amma berteriak,

“Shyam, nanti kamu telat, kamu sedang melamunkan apa?”


Ternyata aku masih berdiri sambil memegang sikat,

Aku pun tersenyum membayangkan dunia kecilku yang rahasia.



diterjemahkan dari What If? karya Hari Kumar Nair (Pratham Books, 2015)

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar