Pajak pendapatan hanya dapat dibebankan atas uang yang Anda hasilkan, maka elemen pajak ini bukan masalah bagi siapa saja yang menghendaki hidup tanpa uang. Bagi Anda yang tidak membayarnya atas alasan apa pun, sekalipun Anda tidak mengeklaim manfaat dari tunjangan sosial atau layanan publik apa pun, akan ada yang menuduh Anda telah mengksploitasi dan menggantungkan diri pada pajak yang dibayarkan orang lain, dan itu berkenaan dengan wilayah. Kendati saya sepenuhnya bersimpati dengan sentimen banyak pembayar pajak atas hal ini (saya sendiri pembayar pajak, karena saya membayar pajak atas penjualan buku saya), saya juga percaya bahwa seorang manusia harus memiliki sedikitnya hak asasi untuk tidak memercayai kisahan uang, sebagaimana seorang dewasa pembayar pajak dapat mempertahankan ketidakpercayaannya terhadap cerita Sinterklas jika mereka menghendaki demikian. Kalau orang lain mau menggunakan uang, itu pilihan mereka. Namun saya tidak menganut pandangan bahwa hanya karena sebagian orang melakukannya, maka semua orang harus seperti itu juga. Pajak hanya dapat dibayar dengan alat pembayaran yang sah, yang mana sebagian besar orang hanya dapat memperolehnya dengan mempertukarkan waktu mereka dengan itu. Dengan demikian, pajak memaksa orang meninggalkan cara hidup swasembada untuk mengikuti ekonomi pasar dan upah. Cacing tanah, pohon, dan lebah tidak membayar pajak, ataupun memercayai kisahan tentang uang, tetapi bukan berarti mereka tidak memiliki peranan yang benar-benar penting dalam kehidupan di Bumi.