Laman

20160527

The Perks of Being Wallflower Bagian I, Surat 6 (Stephen Chbosky, 1999)

29 September 1991

Temanku yang baik,

Dua minggu terakhir ini ada banyak hal yang bisa kuceritakan padamu. Ada banyak kabar baik, banyak juga yang buruk. Lagi-lagi aku tidak tahu kenapa selalu begini.

Pertama-tama, Bill memberikan nilai C untuk esai To Kill a Mockingbird yang kutulis, katanya kalimat-kalimatku terlalu panjang. Sekarang aku berusaha supaya tidak seperti itu lagi. Dia juga bilang supaya aku menggunakan kosakata yang kupelajari di kelas seperti “gempal” dan “resan”.  Aku mau menggunakan kata-kata itu di sini, tapi rasanya kok tidak pas.

Sejujurnya, aku tidak tahu di mana mesti menggunakan kata-kata itu. Bukan berarti kita tidak perlu mengenal kata-kata itu. Kita harus tahu. Tapi aku sama sekali belum pernah mendengar ada orang yang menggunakan kata “gempal” dan “resan”. Guru-guru juga tidak pernah mengucapkannya. Jadi, apa gunanya menggunakan kata-kata yang tidak dikenal atau tidak nyaman diucapkan? Aku tidak mengerti saja.


20160518

The Perks of Being Wallflower Bagian I, Surat 5 (Stephen Chbosky, 1999)

18 September 1991

Temanku yang baik,

Aku belum memberitahumu bahwa aku ikut kelas pertukangan, ya? Well, aku ikut kelas pertukangan, dan itu pelajaran favoritku selain kelas bahasa Inggris lanjutannya Bill. Semalam aku menulis esai untuk To Kill a Mockingbird, dan aku menyerahkannya pada Bill tadi pagi. Mestinya kami membahas itu besok saat jam makan siang.

Meski begitu, maksudku ada seorang anak di kelas pertukangan yang namanya “Bukan Apa-apa”. Dan orangnya asyik. Namanya jadi “Bukan apa-apa” sewaktu di SMP anak-anak sering mengganggunya. Kurasa sekarang dia sudah kelas tiga SMA. Anak-anak mulai memanggil dia Patty saat tahu nama aslinya Patrick. Dan “Bukan Apa-apa” mengatakan pada mereka, “Dengar, panggil aku Patrick, atau namaku bukan apa-apa.”


20160509

Welcome, Clean Water! (Karunia Sylviany Sambas, 2016)

TIKA and her family live in Simpang Kawat Village, Asahan. They have just moved here, go along Mother who is given a roving commission to teach at local elementary school. 

In the beginning, living here was joyful. Many children here are the same age as Tika, accompany her playing. But, at last Tika feels disappointed. It turns out that clean water here is still hard to get. The water here is somewhat yellow. After falling rain, the water is rather clear. But, after being left all night long, there will be some yellow thing suspends in the water. Mother says, it is called parak.

Again, Mother says that despite of its yellowness, citizens here use the water for daily needs, such as cooking, washing, and bathing.

“Mother, living here is awful. It’s better in the city,” says Tika.

Mother smiles hearing her daughter complaining.

“Who said so? Later you will get a surprise in this place.”