Laman

20200628

Welcome to the N. H. K. Bab 02 Jihad Bagian 2 (Tatsuhiko Takimoto, 2007)

Di Griya Mita[1] kamar 201, pintu yang memisahkan bagian dalam kamarku dari dunia luar kini tegak membuka. Aku dan wanita dengan misi keagamaan ini—tidak ada lagi yang memisahkan kami.
Lantas, aku melihatnya. Di sebelah kanan belakang wanita dengan senyum-pengabar-Injil yang tiada habis ini, berdiri perempuan lain.
Apakah mereka berencana memanfaatkan dua orang untuk merekrutku? Apakah mereka hendak mencondongkan keseimbangan kekuatan, dua melawan satu? Betapa pengecutnya!
Lantas, terbitlah kesadaran lain. Aku memerhatikan betapa mudanya perekrut religi yang satu lagi.
Entah kenapa, sekalipun pada pagi April yang tenteram ini matahari bersinar lembut, gadis itu menaungi diri dengan payung-pelindung-matahari yang putih bersih. Meskipun aku tidak bisa melihat wajahnya, yang tersembunyikan oleh payung, aku bisa tahu bahwa ia muda, apalagi dibandingkan dengan si wanita paruh baya. Malah, terlihat jelas bahwa ia lebih muda dari padaku.


20200621

Welcome to the N. H. K. Bab 02 Jihad Bagian 1 (Tatsuhiko Takimoto, 2007)

Beberapa bulan setelah malam aku memutuskan untuk melawan NHK, aku melongok lewat jendela apartemenku ke taman di seberang jalan. Pohon sakura sedang mekar-mekarnya—pemandangan indah menyedapkan yang tiada habisnya.
Akan tetapi, tidak ada kejayaan yang tampak. Aku tidak melihat ada tanda aku akan memenangkan pertarungan ini.
Pertama-tama, aku tidak tahu persembunyian musuhku.
Kurasa mungkin aku harus meledakkan markas besar NHK.
Tidak, kalau aku berbuat itu, bisa-bisa aku ditembak dan tewas oleh polisi. Aku menolak skenario itu.
Yang paling penting, aku tahu musuhku adalah NHK. Aku harus meyakini itu—atau setidaknya berlagak meyakininya. Mesti begitu. Aku harus menahan diriku dari bertindak gegabah.
Kalau aku terus begini, keadaanku tidak akan pernah berubah baik. Belakangan ini, aku semakin tertekan sementara tanda-tanda musim semi tiba, yang tanpa ampun menyerbu apartemen satu kamar enam tatami-ku yang suram.


20200614

Welcome to the N. H. K. Bab 01 Lahirnya Seorang Prajurit Bagian 2 (Tatsuhiko Takimoto, 2007)

Ah, betapa indahnya, betapa menyenangkan!
Dalam apartemen satu kamar seukuran enam tatami yang mungil lagi kumuh ini, dengan bak cuci penuh oleh perabot kotor dan lantai diseraki pakaian asal-lempar, aku sungguh mengalami suatu perjalanan!
Dinding bergoyang dan menggeliat sementara alat pengatur suhu bernapas dalam-dalam. Tuan Pelantang Stereo sedang berbicara.
Ah! Segalanya menjadi hidup. Kami semua satu dunia.
Tuan Kulkas, selamat malam.
Tuan Kotatsu, terima kasih telah menghangatkanku.
Tuan Kasur, Andalah kasur paling nyaman yang pernah ada.
Tuan TV, Tuan Komputer, dan lain-lainnya yang telah kujumpai sampai saat ini, terima kasih semuanya.


20200607

Welcome to the N. H. K. Bab 01 Lahirnya Seorang Prajurit Bagian 1 (Tatsuhiko Takimoto, 2007)

Pada malam Januari yang teramat dingin, aku menyadari keberadaan konspirasi.
Di dalam apartemen satu kamarku yang kecil seukuran enam tatami[1], aku menyamankan diri di samping kompor kotatsu[2]. Malam itu suram lagi menyakitkan.
Walaupun saat itu milenium baru, tidak tampak adanya harapan. Aku bahkan menangis saat memakan sup Tahun Baru[3].
Bagi seorang lelaki penganggur berusia dua puluh dua tahun yang tidak tamat kuliah, udara musim dingin tajam menusuk. Di tengah-tengah kamarku yang kumuh, di mana pakaian asal saja dilempar mengotori lantai dan aroma asap rokok telah meresap ke dinding, aku mendesah berkali-kali.
Kok bisa begini jadinya?
Itu saja yang dapat kupikirkan.
“Ah,” aku mengerang.