Aku masih memiliki
kebutuhan-kebutuhan dan itu tidak apa-apa!
Jerit kebutuhan meledak dari
paru-paru seorang bayi tanpa malu. “Perutku sakit!” teriaknya kuat-kuat. “Tolong
isikan dengan yang hangat dan menenangkan.”
“Gendong aku,” seorang anak
lainnya berteriak sembari menangis tanpa kata. “Sentuh aku, ayun aku,
dekat-dekatlah.”
Bahkan sebagai orang dewasa,
kebutuhan terdalam kita menjerit-jerit. Kita juga perlu diisi, disentuh,
dicintai, dan dibuai. Anak batin kita memanggil kepada orang-orang di sekitar
kita agar merawat kita dan memuaskan kebutuhan kita untuk diasuh. Dengan malu,
aku telah menyembunyikan berbagai kebutuhanku dan menolak untuk menyerukannya.
dari Affirmations for the Inner Child oleh
Rokelle Lerner (Health Communications, Inc., Deerfield Beach, Florida, 1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar