Laman

20141113

Sputnik Sweetheart, Bab I 04/10 (Haruki Murakami, 1999)

Kembali pada pertemuan antara Sumire dan Miu.
Miu pernah mendengar tentang Jack Kerouac, dan samar-samar merasa itu na­ma pengarang suatu novel. Tapi novelis macam apa, ia tidak ingat. "Kerouac... hmmm.... Dia itu Sputnik, bukan, ya?"
Sumire tidak mengerti maksud Miu. Sementara memikirkannya, pisau dan gar­pu yang dipegangnya tertahan di udara. "Sputnik? Maksudnya satelit pertama Soviet yang diberangkatkan tahun limapuluhan itu? Jack Kerouac itu novelis dari Amerika. Me­mang sepertinya mereka muncul pada waktu yang bersamaan...."
"Itu sebutan untuk para penulis zaman dulu, kan, ya?" tanya Miu. Ujung jarinya ber­putar-putar di meja seakan tengah mengaduk-aduk semacam toples yang terisi pe­nuh oleh ingatan.
"Sputnik...?"
"Semacam gerakan kesusasteraan. Tahu kan--penulis itu alirannya ada ma­cam-macam. Misalnya Shiga Naoya dengan White Birch School."
Sumire pun akhirnya paham. "Beatnik!"
Sekilas Miu mengusap sudut bibirnya dengan serbet. "Beatnik--Sputnik. Aku ti­dak pernah hafal istilah semacam itu. Juga yang seperti Restorasi Kemmu, Perjanjian Ra­pallo, atau sejarah purbakala."
Keheningan perlahan hinggap di antara mereka, selambat jalannya waktu.
"Perjanjian Rapallo?" tanya Sumire.
Miu tersenyum. Senyumnya akrab lagi merawankan, ibarat barang antik ber­har­ga yang dikeluarkan dari bagian dalam lemari. Matanya menyipit hingga mem­bu­at­nya makin memesona. Dengan lembut jemarinya yang panjang lagi ramping men­jang­kau dan mengacak rambut Sumire yang sudah kusut dari sananya. Tindakan spon­tan yang hanya dapat dibalas oleh Sumire dengan senyum.

Sejak hari itu, Sumire menyebut Miu dengan panggilan khusus yaitu Sputnik Sayang. Ia senang mendengarnya, membuatnya teringat akan Laika. Satelit yang membawa an­jing itu melintasi angkasa luar nan kelam dalam kesunyian. Sepasang mata Laika yang gelap dan bercahaya menembus keluar jendela. Dalam kelengangan angkasa yang tak terhingga, apakah yang mungkin sedang dilihatnya?



Penggalan dari novel Sputnik Sweetheart oleh Haruki Murakami (1999), edisi bahasa Inggris oleh Philip Gabriel (2001)

Artikel Terkait