“Kami membencimu!” seru keenam belas anak laki-laki dan
perempuan yang tengah melabrak dan mengerumuni Michael di ruangan kelas.
Michael menjerit-jerit. Jam istirahat telah berakhir namun Pak Howard, guru
mereka, belum kembali. “Kami membencimu!” dan keenam belas anak itu, sembari menyerang,
merubung, dan mendengus-dengus, mengangkat jendela. Ruangan itu tiga tingkat di
atas jalan. Michael mendesak ingin lari.
Mereka memegangi Michael dan mendorongnya ke luar jendela.
Pak Howard masuk ke dalam kelas. “Tunggu!” teriaknya.
Michael jatuh dari lantai tiga. Michael tewas.
Tak ada lagi yang dapat diperbuat. Polisi mengangkat bahu
dengan lihai. Semua anak ini berusia delapan-sembilan tahun. Mereka tidak
mengerti perbuatan mereka. Begitulah.
Keesokan harinya Pak Howard terguncang. Lagi-lagi ia menolak
untuk mengajar! “Lo, kenapa?” tanya teman-temannya. Pak Howard tak menjawab. Ia
tetap membisu dan sorot suram menyarati matanya. Kemudian ia berkata jika ia
mengungkapkan yang sebenarnya mereka akan menganggapnya gila.