“Saya kembali berpikiran
untuk bunuh diri. Kali ini saya akan melakukannya dengan cermat. Saya akan
melompat dari lantai lima belas gedung administrasi kampus. Dengan cara begitu
tidak akan ada kekeliruan. Saya pasti akan mati. Saya sudah beberapa kali
melakukan percobaan lari. Saya telah memilih jendela yang paling pas untuk hal
ini. Saya sudah nyaris melompat.
“Namun ada sesuatu yang
menahan saya. Ada sesuatu yang aneh, yang mengusik saya. Pada detik-detik
terakhir, ‘sesuatu’ itu hampir-hampir secara harfiah menarik saya dari ambang
jendela. Baru lama kemudian saya menyadari apakah ‘sesuatu’ itu.
“Saya tidak merasakan sakit.
“Saya hampir-hampir tidak
merasakan kesakitan lagi sejak kecelakaan itu. Dengan bertubi-tubi kejadian
yang menghampiri, saya belum sempat memerhatikan bahwa rasa sakit itu telah
menghilang dari tubuh saya. Buang air saya normal. Saya sudah tidak mengalami
kram menstruasi. Tidak ada lagi sakit kepala atau sakit perut. Bahkan tulang
rusuk saya yang patah hampir-hampir tidak terasa sakit. Saya tidak tahu
sebabnya demikian. Namun tahu-tahu saya terbebas dari rasa sakit.