Vicente berkata: Aku ingin menjadi dokter. Aku ingin menjadi dokter dengan
sepenuh hatiku.
Aku mempelajari setiap tulang, setiap organ di dalam
tubuh. Untuk apa ini? Bagaimana kerjanya?
Pihak sekolah mengatakan padaku: Vicente, jadilah
insinyur. Itu akan baik bagimu. Kau paham matematika.
Aku berkata kepada pihak sekolah: Aku ingin menjadi
dokter. Aku sudah memahami bagaimana organ-organ berhubungan. Ketika ada yang
rusak, aku akan tahu bagaimana cara memperbaikinya.
Pihak sekolah berkata: Vicente, kau benar-benar akan
menjadi insinyur yang cemerlang. Seluruh hasil tesmu menunjukkan bahwa kau akan
menjadi insinyur yang baik. Hasil tesmu tidak menunjukkan bahwa kau akan menjadi dokter yang baik.
Aku berkata: Oh, aku berharap menjadi dokter. Aku hampir
menangis. Saat itu aku tujuh belas. Aku berkata: Tapi mungkin kau benar. Sebab
kau guru. Kau kepala sekolah. Aku tahu aku masih muda.
Pihak sekolah berkata: Dan lagipula, kau akan masuk
Angkatan Darat.