Aku akan meninggalkan segalanya yang ada
di sini: lembah, bukit, jalan setapak, dan burung-burung jay di taman, aku akan
meninggalkan keran-keran dan para begawan, surga dan bumi, musim gugur dan
musim semi, aku akan meninggalkan jalan keluar darurat, malam-malam di dapur,
tatapan kasih yang penghabisan, dan semua arah menuju batas kota yang
merindingkan, aku akan meninggalkan senjakala berkabut luruh ke daratan,
gravitasi, harapan, pesona, dan kedamaian, aku akan meninggalkan mereka yang
tersayang dan yang kuakrabi, segalanya yang menyentuhku, segalanya yang
mengejutkanku, mengagumkanku dan meriangkanku, aku akan meninggalkan yang
mulia, yang bajik, yang sedap, begitu pula yang keji, aku akan meninggalkan
tunas yang menumbuh tinggi, setiap kelahiran dan keberadaan, aku akan
meninggalkan jampi, misteri, jarak, keberlimpahan, dan keabadian yang
memabukkan; karena dari sini aku akan meninggalkan bumi ini dan gemintang ini,
karena aku tidak akan membawa apa pun bersamaku dari sini, sebab aku memandang
yang akan menjelang, dan aku tak memerlukan apa pun dari sini.[]
Selamat Datang
Blog ini dibuat untuk menjadi tempat berbagi proses belajar saya dalam penulisan karya kreatif sekalian pemahaman bahasa asing, yaitu dengan menerjemahkan. Hasil terjemahan dalam blog ini semata untuk kepentingan belajar dan tidak dikomersialkan. Terima kasih sudah berkunjung.
Pengarang/Penerjemah
Agus Kurniawan
(1)
Aimee Bender
(2)
Alan Gratz
(1)
Alberto Manguel
(1)
Alejandro Zambra
(1)
Alex Patterson
(1)
Alexa Firat
(1)
Alexandre Najjar
(1)
Alice Guthrie
(1)
Alice Walker
(1)
Aliza Shevrin
(1)
Ambika Rao
(1)
Ambrose Bierce
(1)
Amelia Gray
(1)
Amy Hempel
(1)
Anders Widmark
(2)
Andrea G. Labinger
(1)
Andrew Driver
(7)
Ann Beattie
(1)
Anna Sophie Gross
(1)
Anne McLean
(1)
Aoi Matsushima
(1)
Ariel Urquiza
(1)
Bel Kaufman
(1)
Brandon Geist
(5)
Catherine Rose Torres
(1)
César Aira
(1)
Charlotte-Arrisoa Rafenomanjato
(1)
Chiba Mikio
(1)
Chimamanda Ngozi Adichie
(1)
Chris Andrews
(1)
Christopher Moseley
(1)
Clark M. Zlotchew
(6)
Cynthia Ozick
(1)
David Herbert Lawrence
(2)
David Karashima
(1)
Dayeuh
(2)
Donald A. Yates
(1)
Dorothy Parker
(1)
Dorthe Nors
(1)
Ed Park
(1)
Elizabeth Harris
(1)
Estelle Gilson
(1)
Fernando Sorrentino
(15)
FiFadila
(1)
Fiona Barton
(1)
Francis Marion Crawford
(2)
Fumiko Enchi
(1)
Gabriel Gárcia Márquez
(1)
Giulio Mozzi
(1)
Grace Paley
(1)
Gregory Conti
(1)
Gregory Rabassa
(1)
Guillermo Fadanelli
(1)
Guillermo Martínez
(1)
Hari Kumar Nair
(1)
Haruki Murakami
(24)
Hector Hugh Munro (Saki)
(2)
Helena Maria Viramontes
(1)
Herbert Ernest Bates
(1)
Hitomi Yoshio
(1)
Ian MacDonald
(1)
Iris Maria Mielonen
(1)
Isaac Bashevis Singer
(1)
Italo Calvino
(1)
Jack Kerouac
(2)
Jacob dan Wilhelm Grimm
(1)
James Patterson
(1)
James Thurber
(5)
Jay Rubin
(13)
Jean Rhys
(1)
John Cheever
(1)
John Clare
(1)
John Updike
(1)
Jonas Karlsson
(1)
Jonathan Safran Foer
(1)
Jonathan Wright
(1)
Jorge Luis Borges
(1)
Juan José Millás
(1)
Julia Sherwood
(1)
K. S. Sivakumaran
(1)
Kalaivaathy Kaleel
(1)
Karunia Sylviany Sambas
(1)
Kate Chopin
(1)
Katherine Mansfield
(1)
Keiichiro Hirano
(5)
Kevin Canty
(1)
Khaled Hosseini
(1)
Khan Mohammad Sind
(1)
Kurahashi Yumiko
(1)
László Krasznahorkai
(1)
Laura Wyrick
(27)
Laurie Thompson
(1)
Laurie Wilson
(1)
Lawrence Venuti
(1)
Liliana Heker
(1)
Lindsey Akashi
(27)
Liza Dalby
(1)
Lorrie Moore
(5)
Louise George Kittaka
(1)
Lynne E. Riggs
(1)
Mahmud Marhun
(1)
Malika Moustadraf
(1)
Marek Vadas
(1)
Marina Harss
(1)
Mark Boyle
(25)
Mark Twain
(2)
Marshall Karp
(1)
Martin Aitken
(1)
Massimo Bontempelli
(1)
Megan McDowell
(1)
Megumi Fujino
(1)
Mehis Heinsaar
(1)
Michael Emmerich
(1)
Michele Aynesworth
(3)
Mieko Kawakami
(1)
Mihkel Mutt
(1)
Mildred Hernández
(1)
Mitsuyo Kakuta
(1)
Morgan Giles
(1)
Na’am al-Baz
(1)
Naoko Awa
(1)
Naomi Lindstrom
(1)
Norman Thomas di Giovanni
(1)
Novianita
(1)
O. Henry
(1)
Ottilie Mulzet
(1)
Pamela Taylor
(1)
Paul Murray
(54)
Paul O'Neill
(1)
Pere Calders
(1)
Peter Matthiessen
(1)
Peter Sherwood
(1)
Philip Gabriel
(11)
Polly Barton
(1)
Ralph McCarthy
(1)
Ramona Ausubel
(1)
Ray Bradbury
(3)
Raymond Carver
(2)
Raymond Chandler
(2)
Rhett A. Butler
(1)
Robert Coover
(3)
Rokelle Lerner
(284)
Ruqayyah Kareem
(1)
Ryu Murakami
(1)
Ryuichiro Utsumi
(1)
S. Yumiko Hulvey
(1)
Sam Malissa
(1)
Samantha Schnee
(1)
Saud Alsanousi
(1)
Sebastiano Vassalli
(1)
Selina Hossain
(1)
Sergey Terentyevich Semyonov
(1)
Shabnam Nadiya
(1)
Sherwood Anderson
(1)
Shirin Nezammafi
(1)
Shun Medoruma
(1)
Sophie Lewis
(1)
Stephen Chbosky
(10)
Stephen Leacock
(1)
Susan Wilson
(1)
Tatsuhiko Takimoto
(27)
Thomas C. Meehan
(2)
Tobias Hecht
(1)
Tobias Wolff
(1)
Tomi Astikainen
(40)
Toni Morisson
(1)
Toshiya Kamei
(2)
Ursula K. Le Guin
(1)
Vina Maria Agustina
(2)
Virginia Woolf
(1)
W. H. Hudson
(1)
Wajahat Ali
(1)
Widya Suwarna
(1)
William Saroyan
(1)
William Somerset Maugham
(1)
Yasutaka Tsutsui
(7)
Yu Miri
(1)
Bongkar Arsip
Kedatangan Petugas Pajak (Mark Twain, 1875)
Y ang pertama-tama menjadi perhatianku sewaktu aku “beristirahat” baru-baru ini ialah seorang pria yang mengaku sebagai juru taksir, is...
20160127
20160118
The Wind-Up Bird Chronicle Buku 1 Bab 6 (Haruki Murakami, 1994)
6
Tentang Lahirnya Kumiko Okada dan Noboru Wataya
*
Sebagai anak tunggal, aku sulit
membayangkan perasaan kakak-beradik yang sudah dewasa dan mandiri saat mereka
bertemu. Kalau Kumiko, kapan pun ada pembicaraan tentang Noboru Wataya,
tampangnya jadi aneh, seakan tahu-tahu mulutnya merasakan sesuatu yang ganjil,
tapi aku tidak tahu persisnya arti
tampangnya itu. Aku sendiri tidak ada sedikit pun perasaan positif pada
abangnya. Kumiko tahu dan menurutnya itu wajar saja. Dia sendiri sama sekali
tidak suka pada orang itu. Sulit membayangkan keduanya pernah mengobrol
seandainya tidak ada hubungan darah di antara mereka. Tapi kenyataannya, mereka
memang kakak-beradik, sehingga
rasanya agak semakin rumit. Setelah aku bertengkar dengan ayahnya dan
memutuskan hubungan dengan keluarganya, Kumiko hampir-hampir tidak pernah lagi
berjumpa Noboru Wataya. Pertengkaran dengan ayahnya memang sengit. Seumur-umur
aku jarang bertengkar—aku bukan orang yang seperti itu—tapi sekalinya itu
terjadi, aku maju habis-habisan. Maka perpecahanku dengan ayahnya pun berakhir.
Kemudian, setelah aku menyingkirkan apa pun yang perlu disingkirkan dari
dadaku, kemarahan itu pun anehnya menghilang. Yang kurasakan hanya kelegaan.
Aku tidak harus bertemu dengan ayahnya lagi. Rasanya seakan beban berat yang
kupanggul selama ini telah diangkat dari bahuku. Tidak ada amarah ataupun benci
yang tersisa. Aku bahkan merasakan sedikit simpati atas kesukaran hidup yang
dialami ayahnya, betapapun tolol dan menjijikkannya wujud kehidupan itu di
mataku. Kukatakan pada Kumiko aku tidak akan pernah menemui orang tuanya lagi,
tapi dia bebas mengujungi mereka tanpa diriku kapan pun dia ingin. Kumiko tidak
berusaha menemui mereka. “Tidak apa-apa,” katanya. “Lagi pula aku tidak
sebegitu inginnya bertemu mereka.”
20160109
My Name is Gecko (Agus Kurniawan, 2001)
My
name is Gecko. The shape of my body is like small house lizard, but a little bigger. I live in The Rahmats’ rooftop. The family is poor but they
live happily in peace.
Mr.
Rahmat has two children, Budi dan Uci. They are very happy making fun with my
sound. This way: each time I make the sound, “Gecko…” Budi raises his index
finger saying, “Me.” Then on the other sound, “Gecko…” it is Uci who raises her
index finger saying, “Me.” And so on until I get silent. Well, whoever raises the index finger at my last sound is the one whom lose and must be beaten by
the other. It is just a soft blow and hurtless, of course, for they love each
other.
There is another amusement: Budi often makes my voice to predict what he will do. When he hesitates to accept an invitation
from his friend, then he counts my voice.
“Gecko…”
I say, and Budi says, “go.”
“Gecko…”
I say again, answered by Budi, “not go.” And so on until I get quiet. When I
stop on the word “Go,” then he receives the invitation. And if I say the
opposite, then he refuses.
Langganan:
Postingan (Atom)