Pertama
Pada
awal abad kedua puluh satu, fenomena hikikomori mendadak pecah dengan liarnya
ke segala penjuru Jepang.
Sebagai seorang pria berpandangan tajam, aku
berpikiran untuk melompat di atas gelombang pasang zaman dan menghasilkan
banyak uang. Aku akan menulis sebuah kisah tentang hikikomori dan menjadi
terkenal! Aku akan menjadi pengarang laris dengan kisah hikikomoriku! Aku akan
pergi ke Hawaii dengan uang royaltinya! Aku akan mengunjungi Waikiki!
Mimpiku terentang tanpa ujung. Akan tetapi, begitu aku
benar-benar mulai berusaha menuliskan ceritanya, segera saja aku menyesal.
Rasanya menyakitkan.
Bagaimana jadinya bila seorang hikikomori sungguhan menulis sebuah kisah hikikomori? Tak terelakkan lagi, kau harus menggunakan pengalamanmu sendiri dalam proses kreatifnya. Kau harus menulis tentang dirimu sendiri.