Asalkan
Anda tidak berpura-pura menjadi siapa pun selain diri Anda, Anda akan diterima,
terlepas dari kenyataan betapa aneh gaya hidup Anda. Lakukan yang dikatakan.
Bersikap harmonis. Berani menonjol. Kalau ada orang yang tidak menyetujui
pilihan yang Anda buat berdasarkan hati nurani Anda, boleh jadi Anda tidak
perlu berteman dengan orang itu. Tidak apa-apa kok memilih siapa yang hendak
Anda masukkan dalam kelompok pertemanan.
Pengembaraan
Peace Pilgrim dengan berjalan kaki merupakan karya pelopor. Ia memilih jalannya
dan tidak memedulikan pendapat orang lain tentang dia. Ia menceritakan
perasaannya dalam menjadi berbeda:
“Di wilayah miskin, saya ditoleransi. Di wilayah kaya, ada lirikan-lirikan
agak kaget, dan sebagian menghina. Selagi kita berjalan, di kedua sisi kita
dipertunjukkan hal-hal yang dapat kita beli jika mau tetap dalam barisan yang
teratur, hari demi hari, tahun demi tahun. Sebagian dari hal itu kurang lebih
berguna, banyak juga yang sama sekali sampah—sebagian menyatakan keindahan,
sebagian lagi sangat jelek. Ribuan hal dipajang—tapi hal yang paling berharga
justru hilang. Kebebasan tidak dipampangkan, begitu juga dengan kesehatan,
kebahagiaan, ataupun ketenteraman batin. Untuk memperolehnya, kawan-kawanku,
kalian juga mungkin saja perlu untuk lepas dari barisan yang teratur ini dan
mengambil risiko dipandang hina.”
Manusia
bebas tidak bisa diikat pada cetakan, pada cara hidup tertentu. Tidak ada
kontrak tertulis, tidak ada situs web, tempat kita bisa memeriksa norma sosial
yang sedang berlaku. Kita mengetahuinya berdasarkan pengamatan kita. Lantas
kita dapat memutuskan apakah kita hendak mengikuti norma tersebut atau
mengambil jalan lain.
Di banyak
masyarakat barat, etos kerja protestan masih berlaku. Norma yang tampak sebagai
berikut: tumbuh, patuhi orang tua, pergi ke sekolah, patuhi guru, masuk
militer, patuhi atasan, dapatkan pekerjaan, konsumsi, turuti nafsumu, gunakan
hak pilih, patuhi pemerintah, beli hipotek, patuhi bank, tonton TV, turuti
media, menikah, patuhi pasangan, didiklah anak-anak yang patuh, belikan mereka
barang-barang, dapatkan kartu kredit, beli asuransi, beli mobil, beli TV yang
lebih besar, beli paket liburan ke pantai, beli rumah yang lebih besar, bayar
bunga, bayar pajak, hilangkan dukacita, cerai, kerja terus, bayar pajak terus,
pensiun,beli obat, pindah ke panti wreda, jadi penurut, berhenti mengeluh,
jangan jadi beban, jangan sakit, beli peti mati, mati, bayar
pajak warisan, bayar pengacara, bayar pemakaman, bayar utang. Hei! Pembayaran
tertunda. Apa maksudnya Anda sudah mati? Dewasalah! Patuhi.
Model ini
dibangun demi kebutuhan masyarakat industri. Kita tidak dianggap sebagai manusia.
Kita adalah pembayar pajak, karyawan, konsumen, roda penggerak dalam mesin.
Kalau model ini cocok bagi Anda, lanjutkanlah, maju terus. Jangan ubah apa-apa.
Jangan goyangkan kapalnya. Cukup mudah untuk bertindak berdasarkan panduan.
Selain itu, kalau sewaktu-waktu merasa capek, tinggal ingat: Tuhan mencintaimu.
Benar?
Atau
apakah Anda lebih suka mencampakkan manual itu? Kalau begitu, maka Anda perlu
menulis aturan sendiri, manual Anda sendiri, kontrak sosial Anda sendiri.
Seandainya Anda memutuskan untuk mengambil jalan yang jarang dilalui, Anda
harus menghadapi konsekuensinya. Menggoyangkan kapal mengakibatkan gelombang.
Dan gelombang tidaklah disukai. Segera akan ada orang entah dari mana yang
berusaha mengembalikan Anda ke barisan. Kita jago memaksakan aturan yang
ditetapkan oleh majikan kita. Bahkan ketidaktaatan barang sedikit pun merupakan
ancaman bagi status quo.
Ketika
saya berhenti menggunakan ponsel, melepaskan benda itu membuat saya lega. Tidak
ada lagi pengharapan untuk dapat dijangkau sewaktu-waktu, seperti pada masa
indah dulu sebelum ada ponsel. Sedikit kebebasan ini seperti angin sepoi-sepoi
yang membawa udara segar.
Tapi
keputusan ini membuat orang lain, terutama keluarga saya, marah dan terkejut:
“Kamu jadi tidak bisa dihubungi. Semua orang itu harus punya telepon!”
Raungan
ketidaksetujuan yang serta-merta ini boleh jadi berasal dari kenyataan
bahwa jauh di lubuk hati kita tahu bahwa aturan dan norma yang tak tertulis itu
ketinggalan zaman atau sudah busuk dari permulaannya. Namun ketakutan akan
ketidakpastian menyebabkan suatu reaksi ketika ada orang yang membuat celah
kecil sekalipun pada dinding ilusi itu. Sekalipun bila saya beranggapan bahwa
apa yang saya lakukan atau tidak lakukan itu semata urusan saya, yang lainnya
merasa terancam—seakan-akan kehidupan mereka yang berbahagia dan
tidak-pernah-berubah itu entah bagaimana jadi ada yang mengawasi.
Saya
memerhatikan pola ini berulang berkali-kali. Ada seseorang dalam kehidupan saya
yang langsung bereaksi pada apa yang saya lakukan atau apa yang tidak saya lakukan:
ayah saya sendiri.
Ketika
saya berhenti makan daging, berkali-kali ia memberi tahu saya bahwa orang tidak
dapat bertahan hidup tanpa daging. Tidak benar itu.
Lebih jauh
lagi, saya memutuskan untuk tidak menggunakan hak suara dalam pemilu. Ia
terpicu lagi: anak ini tidak berpartisipasi dalam demokrasi!
Kemudian
saya berhenti menonton TV. Anak yang tidak mengikuti berita itu pastilah bodoh!
Bagaimana
menurut Anda perasaan ayah saya ketika saya memberi tahu dia bahwa saya
berhenti menggunakan uang?
Anda tidak
bisa dan sebaiknya jangan menyenangkan semua orang. Sudah cukup bahwa Anda paham benar akan
motivasi dasar Anda, pertimbangan di balik pilihan yang Anda buat. Anda bisa
mencoba untuk menjelaskan dan berdebat dengan orang lain, tapi ingatlah bahwa
mereka dikuasai oleh kepercayaan, kebiasaan, nilai-nilai, dan keadaan sosial
mereka—pun ketakutan—mereka sendiri.
Anda bisa
memutuskan untuk mengubah diri Anda.
Anda
bahkan dapat membuatkan persyaratan untuk orang lain yang memang berharap untuk
mengubah diri mereka sendiri. Sudahkah mendengar tentang orang yang pernah
hidup tanpa uang dan menuliskan buku tentang pengalamannya itu?
Tapi Anda
tidak bisa mengubah siapa pun seketika.
Anda dan
orang-orang yang paling dekat dengan Anda sering kali merupakan kritikus
terbesar Anda. Bahkan kalaupun orang lainnya tidak bisa langsung memahami
keputusan sinting Anda, mereka tidak ada pilihan selain menerima itu pada
akhirnya, ketika mereka menyaksikan betapa bermanfaatnya arah baru itu bagi
Anda. Dan, akhirnya, akan ada orang-orang yang tidak akan pernah bisa memahami
Anda. Dengan orang-orang semacam ini, sedikitnya Anda bisa sepakat untuk tidak
bersepakat. Tak perlu ada yang menang dan yang kalah, betapapun sengitnya
perdebatan.
Sangat
mungkin ayah saya tidak akan pernah memahami pilihan yang saya buat. Saya pun
sering kali tidak setuju dengan pendapat ayah saya. Tapi saya mencintai dia.
Demikian pula dirinya pada saya. Bisakah Anda melihat keindahannya?
Seperti
yang sudah dikatakan, dengan melepas ponsel akhirnya saya dapat memutuskan
kapan hendak berhubungan dengan teman-teman dan keluarga—lewat surel, Skype,
atau Facebook. Tidak perlu juga membawa-bawa laptop atau tablet. Dunia ini
penuh oleh komputer yang dapat diakses untuk sementara, entahkah di tempat
teman atau dengan menanyakannya ke warung internet. Berkas-berkas penting
gampang diunggah ke Google Drive atau Dropbox.
Kelegaan
terbesar adalah menyadari bahwa Anda sesungguhnya tidak perlu terhubung dengan
layanan tersebut sepanjang waktu. Tidak memiliki koneksi internet berarti ada
banyak waktu untuk terhubungan dengan alam dan orang lainnya, jauh dari kibor.
Pengembara tanpa uang yang hingga
taraf tertentu bergantung pada kemurahan hati orang lain, dengan sendirinya
berbicara kepada banyak orang dan mendapatkan teman-teman baru. Kadang kala
hubungan seperti ini baru bertahan selama orang tersebut merasa mendapatkan
sesuatu dari Anda. Pertukaran nonfinansial seperti ini bisa berbentuk
percakapan yang menarik di mobil. Atau ini dapat berupa bantuan Anda untuk
menyuburkan pertanian mereka. Tapi begitu tukar-menukar selesai, mereka tidak
lagi membutuhkan kehadiran Anda. Tidak apa-apa. Di sisi lain, sebagian hubungan
ini dapat menjadi pertemanan jangka panjang. Orang-orang ini menerima Anda apa
adanya dan sungguh-sungguh tersambung dengan Anda.
Sisi
terbaik dan terburuk dari hidup di jalan adalah fakta yang itu juga, bahwa Anda
mendapat begitu banyak teman yang hebat sehingga tidak mungkin Anda
bergaul dengan mereka semua sepanjang waktu. Meski begitu, pertemanan sejati
tidak memerlukan korespondensi. Bahkan setelah satu dekade tidak berkomunikasi,
Anda boleh jadi merasa seolah-olah waktu tidak berlalu. Hubungan penuh kasih
itu masih senyata seperti sebelumnya.
Pertemanan
itu penting bagi siapa saja. Memeliharanya tidak memerlukan uang. Meski begitu,
hidup tanpa uang menimbulkan bahaya tertentu pada pertemanan yang sudah ada.
Kalau teman Anda sehari-harinya bekerja sementara Anda berhenti menggunakan
uang, dan Anda masih berharap dapat melanjutkan aktivitas kalian yang biasanya,
katakanlah menongkrong di pub, kemungkinan ini berkembang jadi kebergantungan
satu-pihak. Begitulah, kalau soal ini tidak didiskusikan secara terbuka dan
sedari awal.
Teman-teman
lama saya agaknya tidak berkeberatan membelikan saya bir asalkan mereka dapat
menghabiskan waktu bersama saya, kapan pun kebetulan saya ada. Meski begitu,
sering kali mau tak mau saya penasaran kalau-kalau diam-diam kebergantungan
satu-pihak ini sebenarnya mengusik mereka. Saya tidak mau menjadi beban,
membuat mereka merasa bahwa saya tukang ambil yang tidak menyumbang apa-apa.
Tolol kalau sampai kehilangan pertemanan penting gara-gara hal seperti ini.
Kita tidak
berjalan dalam ruang hampa udara sebagai individu yang terpisah. Hubungan
kemanusiaan selalu berada dalam konteks tertentu, dan sebagian teman Anda
memilih untuk mengikuti norma sosial yang ada. Tidak apa-apa. Kalau Anda
terlalu mendesakkan gaya hidup Anda atau kalau mereka ingin Anda mengenyahkan
prinsip konyol Anda, akan ada perselisihan yang tak perlu.
Mempersoalkan
kuasa uang yang ada di mana-mana dapat terasa seolah-olah Anda mempertanyakan
agama mereka, Tuhan mereka. Bagi orang-orang ini, Anda berbuat bidah yang harus
entahkah diatasi
atau diabaikan. Apakah Anda cukup kuat untuk menghadapi tekanan ini? Ataukah
Anda lebih
suka menyenangkan semua orang? Bagaimanakah berperilaku ketika
hati Anda menjerit ingin kebebasan sementara pengharapan orang lain menarik
Anda pada tata cara yang lama? Terserah kepada Anda. Tidak ada buku panduan.
Beranilah menonjolkan diri.
Teks asli dalam bahasa Inggris dapat diunduh di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar