Berkali-kali aku merasa sulit untuk merengkuh gagasan mengenai Tuhan yang mencintaiku tanpa pamrih. Aku tahu bahwa bagian yang integral dari pemulihan adalah berkembangnya dasar spiritual yang sehat. Bahkan sekarang pun, aku sadar selalu ada keraguan yang bersembunyi dalam jiwaku. Bagaimana mungkin Tuhan mencintai sebuah kesalahan? Bagaimana mungkin seorang anak yang sedemikian berharga dihukum begitu keji? Tumbuh dalam keluarga yang disfungsional membuatku bangkrut secara spiritual. Sayangnya, aku mengisi kekosongan ini dengan pikiran-pikiran yang merusak berdasarkan pada persepsi seorang anak yang ketakutan. Manakala aku membuat kesalahan, orang tuaku menghukumku dengan mengatakan aku anak yang buruk, mengancam bahwa Tuhan akan menghukumku. Tak heran, kini pikiran-pikiran mengenai Yang Maha Kuasa tak membuat nyaman.
Hari ini aku akan membuai anak batinku yang ketakutan di pangkuanku. Aku akan membicarakan gagasan tentang keimanan, pengharapan akan kebaikan, serta kesadaran akan melimpahnya karunia.
dari Affirmations for the Inner
Child oleh Rokelle Lerner (Health Communications, Inc., Deerfield
Beach, Florida, 1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar