Inspektur Syarbel Barud
tengah mencungkili giginya sambil mendengarkan penjelasan para petugas damkar.
Kasus ini mulai mengusik dirinya. Selama lima hari ini ia telah menghabiskan
waktu mengunjungi warga Rabieh untuk mengumpulkan keterangan mengenai makhluk
ganjil yang tengah merebakkan kepanikan di kawasan pemukiman kalangan atas di
Gunung Lebanon. Fakta-fakta yang telah terkumpul sejauh ini belum meyakinkan.
Sebagian saksi menyatakan telah melihat naga, yang lainnya menyebut dinosaurus.
Di suatu negeri yang
mayoritas penduduknya sangat percaya takhayul dan memperlakukan ramalan bintang
bak Injil serta lebih memilih dukun ketimbang dokter, tidak mudah membedakan
antara fakta dan fiksi, maupun khayalan dengan kenyataan. Pada dasarnya ia
orang yang skeptis dan tidak mempraktikkan kepercayaan ibunya secara serius.
Ibunya menyalakan lilin supaya ia kembali dengan selamat dari penugasannya,
serta memohon dengan khusyuk pada Santo Syarbel[1]
supaya ia menemukan jodoh yang sepadan dan tidak melewatkan Rabu sebelum Paskah—disebut
juga Rabu Ayub—supaya
tidak diganyang semut saat tidur….