Saya meminta Anda untuk mencamkan beberapa hal selama membaca buku ini.
Bagian yang lebih praktis dalam buku ini—yaitu bab lima dan
seterusnya—menguraikan aneka bahan bangunan bagi model baru kemasyarakatan
yang—sering kali tidak disadari—telah ada di bak sampah Anda. Para pionir telah
sejak lama membaktikan hidup mereka pada berbagai peranan dalam ekonomi kasih
berbasis lokalisasi. Oleh karena itu, banyak solusi potensial yang telah dicoba
dan diuji, menanti kita untuk merancangnya menjadi cara hidup baru yang
holistis dan, yang lebih penting lagi, untuk menjalankannya.
Bila memungkinkan, saya akan menguraikan cara melakukan
sesuatu secara lengkap, seperti menumbuhkan sampo sendiri atau mencari pelumas
kelamin sendiri dari tumbuhan liar. Namun, beberapa solusi tanpa uang dalam
bab-bab berikutnya, seperti membangun hutan penghasil pangan di taman belakang
rumah yang sempit di kota, merupakan buku tersendiri, dan bila demikian
persoalannya maka saya sekadar memberikan sekilas potensinya kalau-kalau Anda
tertarik. Jika Anda tertarik, Anda akan menemukan rujukan berupa buku dan
sumber-sumber lain (seringnya disajikan dalam catatan kaki) yang menurut
pengalaman saya akan memberi Anda keterangan paling akurat dan lengkap mengenai
dasar ekonomi tanpa uang yang baru saya singgung. Apakah solusinya besar atau
kecil, semuanya merupakan komponen penting.
Di sana-sini saya akan menerangkan sebagian dari seperangkat
sarana praktis yang teramat banyak ini sebagai sarana transisi, yaitu dasar
yang mengharuskan kita supaya menggunakan yang kita miliki sekarang (entahkah
itu limbah dari bak sampah, internet ataupun uang) sebagai tindakan sekali saja
yang akan membantu kita memangkalkan mata pencaharian yang berkelanjutan untuk
ke depannya. Saya telah berusaha memperoleh keseimbangan antara idealisme dan
realisme dalam buku ini, namun sering kali itu sulit dilakukan, sehingga
maafkanlah pendapat saya jika tidak selalu benar.
Begitu Anda mulai menjelajahi jalan ini, Anda akan segera
menyadari bahwa ada lebih banyak sarana yang tersedia daripada yang dapat Anda
temukan dalam buku ini. Banyak di antara sarana-sarana tersebut yang sifatnya
lokal, hanya ada di tempat tinggal Anda, masyarakat Anda, kehidupan Anda. Saya
berharap buku ini dapat memberi Anda landasan serta keyakinan untuk menciptakan
ekonomi tanpa uang sendiri (atau setidaknya ekonomi yang tidak begitu
mengandalkan uang) bersama-sama masyarakat di tempat tinggal Anda. Anda patut
yakin—jika saya saja bisa hidup tanpa kebutuhan akan uang, maka percayalah,
siapa pun bisa, karena toh kecerdasan dan kecakapan saya teramat biasa-biasa
saja, dan secara pribadi saya mengenal banyak orang yang jauh lebih sanggup
daripada saya untuk menjalankan kehidupan tanpa uang. Ini bukan sengaja
merendah atau mencela diri, melainkan kenyataan.
Buku ini bukanlah kaidah mutlak, bukan pula untuk dijadikan
petunjuk atau ketentuan. Entahkah Anda sukarelawan purnawaktu, tenaga
penjualan, aktivis, ataupun manajer investasi global, entahkah Anda ingin
membantu melindungi tata ekologis planet ini atau tabungan Anda sendiri yang
menyusut, buku ini sekadar saran untuk membantu siapa pun yang menganggapnya
bermanfaat.
Yang terpenting, terimalah segala perkataan saya dengan
kritis. George Orwell pernah mengatakan bahwa “seni semata propanda”. Meskipun
saya berusaha untuk menyampaikan semata kebenaran, sebagaimana pengertian saya,
saya tidak dapat menjamin prasangka saya tidak turut serta. Oleh karena itu
jika Anda mendapati sekam propaganda dalam halaman-halaman ini, buang saja dan
simpanlah butir kebenaran apa pun yang tersisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar