Motif lain apakah yang mungkin dimiliki seseorang untuk bekerja selain gaji semata? Mestikah jumlah cek gaji mendikte cara Anda dalam memilih untuk menggunakan waktu secara produktif? Bahkan mestikah kerja itu dibayar? Bagaimanakah jika pekerjaan itu sepenuhnya kontribusi sukarela dalam mengembangkan masyarakat? Maukah Anda melakukan yang sekarang ini Anda kerjakan untuk mencari nafkah jika Anda tidak dibayar?
“Bukan kerja namanya kalau rasanya enak,” teman saya pernah bilang. Walaupun ia mengucapkannya sembari mengedipkan sebelah mata, perkataan itu menggaungkan sentimen nyata. Sebagian orang cenderung berpikiran bahwa kerja itu mestilah sulit dan tidak menyenangkan, bagian kehidupan yang sama sekali terpisah, yang mana setelahnya Anda dapat rileks, menikmati waktu luang, dan bersenang-senang. Bagaimanakah jika seluruh hidup Anda seperti itu?