1
PADA
TAHUN PERTAMA abad kedua puluh satu, seorang pria yang sedang berdiri dekat
jalan raya di tengah Amerika mengeluarkan tabungan dari sakunya—tiga puluh
dolar—meletakkannya di dalam boks telepon, lalu pergi. Usianya waktu itu tiga puluh
sembilan tahun. Ia berasal dari keluarga baik-baik dan pernah kuliah. Ia tidak
sakit jiwa, dan bukan pula pemadat. Keputusannya itu tampak merupakan tindakan
dari kehendak bebas seorang dewasa yang kompeten.
Dua belas tahun sejak itu, sementara Dow Jones meroket ke titik tertingginya sepanjang masa, Daniel Suelo tidak menghasilkan, menerima, ataupun menghabiskan satu dolar pun. Pada era ketika siapa saja yang bisa membuat tanda tangan memenuhi syarat untuk hipotek, Suelo tidak mengajukan pinjaman ataupun menulis tanda terima utang. Ia bahkan tidak melakukan barter. Sementara utang negara melonjak sampai delapan, sepuluh, dan akhirnya tiga belas triliun dolar, ia tidak membayar pajak, ataupun menerima kupon makanan, tunjangan kesejahteraan, atau berbagai bentuk pemberian lainnya dari pemerintah.