Dalam kebudayaan tradisional, penduduk desa melengkapkan kebutuhan dasar mereka tanpa uang. Mereka telah mengembangkan kecakapan yang memungkinkan untuk menumbuhkan jelai pada ketinggian 3.600 meter …. Masyarakat tahu cara membangun rumah sendiri dengan material dari lingkungan sekitar …. Sekarang, mendadak, sebagai bagian dari ekonomi uang internasional, masyarakat Ladakh mendapati diri mereka menjadi semakin bergantung—bahkan untuk kebutuhan-kebutuhan yang vital—pada sistem yang dikuasai oleh kekuatan dari jauh. Mereka rentan oleh keputusan yang dibuat orang-orang yang bahkan tidak mengetahui keberadaan tempat mereka …. Selama dua ribu tahun di Ladakh, sekilo jelai adalah sekilo jelai, namun kini Anda tidak dapat memastikan harganya.
– Helena Norberg-Hodge
Setiap kali gagasan yang mencetuskan penghidupan tanpa uang timbul dalam percakapan, orang cenderung memiliki bayangan yang berbeda-beda yang tergantung pada sejumlah faktor: kondisi hidup yang khas, keyakinan filosofis, kepercayaan mereka akan taraf teknologi yang berkelanjutan ataupun yang sesuai dengan kondisi masing-masing, ketergantungan baik yang disadari maupun tidak pada kenyamanan yang membarengi peradaban industri, dan apakah mereka hidup di perkotaan atau pedesaan. Perbedaan ini sangatlah positif, karena ekonomi tanpa uang seyogianya beragam, oleh faktor-faktor seperti kebutuhan, lahan, kebudayaan, dan iklim mikro setempat. Namun penting juga untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan di baliknya secara akurat.
Oleh karena itu dalam bab ini saya akan menguraikan gagasan-gagasan penting yang melekat pada penghidupan tanpa uang, termasuk beberapa perspektif yang secara pribadi tidak saya anut namun saya sertakan untuk menyoroti terbukanya ruang lingkup opsi bagi setiap orang yang keyakinan filosofisnya berbeda dengan saya. Pada bagian kedua buku ini, dari bab lima dan seterusnya, saya akan menerangkan banyak sekali cara praktis menyeluruhi yang dapat Anda terapkan secara manasuka, bagaimanapun keadaan Anda. Barangkali untuk sekarang Anda ingin bebas dari uang hanya untuk pangan, transportasi, dan minuman keras, sementara aspek-aspek lain ditempuh sesuai dengan keadaan. Atau barangkali Anda ingin menjalani kehidupan tanpa uang sepenuhnya sesegera mungkin. Bagaimanapun keadaan Anda, di kota atau di desa, ada banyak opsi dalam bab-bab berikutnya yang dapat dipilih. Sebagian lebih besar kegunaannya di perkotaan, sebagian lagi di pedesaan, namun hampir semuanya bisa diterapkan hingga taraf tertentu di mana pun Anda berada.
APA ITU EKONOMI TANPA UANG?
Terlepas dari bangkitnya minat baru-baru ini terhadap ekonomi alternatif (akibat merosotnya kepercayaan pada ekonomi yang dominan), yang kebanyakan agaknya berkisar pada aneka macam sistem pertukaran, tampaknya pandangan mengenai ekonomi tanpa uang belum jelas dan padu. Dari kajian antropologis kita tahu sedikit mengenai cara kerja ekonomi tersebut pada masa lampau dan pengetahuan ini sangat penting untuk mengenali jalan masa depan kita, namun buku ini memandang ke depan, alih-alih ke belakang. Kita makhluk yang berevolusi, dan cara hidup kita semestinya berkembang menunjukkan itu.
Mendefinisikan ekonomi tanpa uang
Saat memandang cara mendefinisikan esensi ekonomi masa depan, penting sekali untuk tidak memandangnya melalui kacamata antroposentris yang sama dengan yang menegakkan model ekonomi sekarang ini, yang menempatkan manusia di puncak sementara semua yang selainnya dianggap semata-mata menurut kegunaannya bagi kita. Kacamata serupa itulah yang bertanggung jawab atas berkurangnya keindahan dan karunia Bumi—ikan salemnya, hutan purbanya yang agung, bebukitannya yang melandai, tanahnya yang pemurah, sungainya yang bersemburan, makhluk liarnya yang bersemarak—berikut pawai kebesaran hidup menjadi objek bernama “sumber daya”, yang diberi label harga tak berarti tanpa nilai intrinsik.
Oleh karena itu, berikut ini adalah cara saya mendefinisikan ekonomi tanpa uang yang menghormati semua kehidupan di muka Bumi—dari manusia hingga kuman di tanah maupun binatang liar—dan bukan hanya kehidupan manusia.
Ekonomi tanpa uang merupakan model ekonomi yang memungkinkan partisipannya mencukupkan kebutuhan jasmani, emosi, jiwa, dan spiritualnya, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, berdasarkan materi dan jasa yang ditanggung bersama-sama tanpa syarat (dengan kata lain tidak ada penggantian secara eksplisit/formal). Idealnya (namun tidak harus) material ini dapat diperoleh dalam jarak berjalan kaki oleh orang-orang yang memanfaatkannya. Ekonomi serupa itu dijalankan dengan cara yang mempertimbangkan kebutuhan semua kehidupan (berikut generasinya di masa depan) dalam wilayah geografi tersebut, memberikan perhatian yang setara bagi semuanya, dan melihatnya sebagai semesta yang saling bergantung yang kesehatannya secara keseluruhan berkaitan dengan bagian-bagian yang melengkapinya tanpa dapat dilepaskan, dan demikian pula sebaliknya.
Menurut definisi saya, ekonomi tanpa uang yang murni merupakan titik pertemuan antara ekonomi kasih dan ekonomi 100% lokal, dan saya yakin bahwa manfaat jasmani maupun spiritual dari menggabungkan keduanya besar sekali. Hingga waktunya ekonomi tersebut sesuai atau mungkin bagi Anda, terapkan saja aspek-aspek yang berguna bagi Anda serta kondisi Anda yang khas, sambil berjaga terhadap mendekatnya berbagai krisis yang harus kita semua hadapi, bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar