Kadang kala pada gelap malam, rasa sakit dari luka-luka yang belum sembuh membengkak di dalam diriku. Aku membenci intrusi masa lalu ke masa kiniku, sehingga aku berjuang melawan rasa sakit itu, mendorongnya jauh ke dalam, dengan harapan aku dapat menguburnya untuk seterusnya. Sayangnya, rasa sakit itu selalu kembali. Jika kenangan-kenangan menyakitkan itu datang malam ini, aku akan menyelimutkan lenganku di seputar si kecil yang ada dalam diriku dan menggenggamnya erat-erat. Aku akan memberi tahu dia bahwa dia aman bersamaku, bahwa aku memahami rasa sakitnya tidak seperti siapa pun selain Tuhan, bahwa aku tahu ia tidak layak mendapatkan kesedihan yang dideritanya. Dan aku akan meyakinkan dia bahwa aku akan menjadi orang tua yang penyayang dan perhatian yang tidak pernah dimilikinya. Aku membayangkan anak batinku yang polos kubuai dalam pelukanku dan kubiarkan cinta yang menyembuhkan mengalir dari dalam tubuhku kepadanya. Karena luka-lukanya adalah milikku juga, yang dipercayakan Tuhan atas nama seseorang yang tidak dapat menyembuhkan dirinya sendiri.
dari Affirmations for the Inner
Child oleh Rokelle Lerner (Health Communications, Inc., Deerfield
Beach, Florida, 1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar