1
Seonggok makhluk hidup kecil tertidur di ranjang. Seperti hewan laboratorium di kandang, pikir Kawashima Masayuki. Ia menggunakan telapak tangan untuk menaungi senter seukuran pulpennya supaya yang diterangi hanya sosok bayi itu, sehingga ruang tidur itu selebihnya gelap gulita. Seraya mencondongkan badannya lebih dekat, mulutnya tanpa suara mengatakan Yang pulas. Seiring dengan majunya kehamilan Yoko dan kenyataan bahwa Kawashima sungguh-sungguh akan menjadi ayah mulai meresap, ia khawatir bayi itu akan mengalami kesulitan tidur. Kawashima menderita insomnia sejak SD, dan, lagi pula, darahnya akan mengalir di pembuluh anak ini. Ia dengar normal bagi anak baru lahir untuk tidur hampir sepanjang waktu; malah, ia merasa ingat ada ahli pengasuhan anak yang mengatakan tidur itu “pekerjaan” orok. Maka, adakah yang lebih tragis daripada bayi yang mengalami insomnia?