Sewaktu kecil, aku terpesona sekaligus tertolak oleh orang-orang tua. Wajah kasar berkeriput mereka sungguh berbeda dari pipiku yang lembut berseri. Mereka berbau susu basi atau parfum menyengat. Bau orang tua. Mereka tidak dapat bergerak setangkas aku. Mereka kehabisan energi. Mereka benci kebisingan. Masa depan mereka tinggal penyakit dan kematian. Aku bersumpah tidak akan bertambah tua.
Pada momen unik kehidupan dewasaku kini, aku mengambil kesempatan untuk menilik baik ke belakang maupun ke depan dengan pandangan yang jernih. Saat aku menoleh pada diri kecilku, aku menghargai perasaan-perasaan yang kualami pada masa itu. Namun aku melihatnya sebagaimana wajarnya: sudut pandang seorang anak melalui lensa bias anak kecil. Saat menerawang pada diriku yang menua, aku menghargai diriku nantinya, diri yang tanpa malu mengenakan parut-parut serta tanda-tanda telah menjalani kehidupan sepenuhnya.
Pada momen ini aku mencintai dan menghargai seutuhnya diriku yang dulu, yang sekarang, dan yang nanti. Bersama-sama kami terkumpul dalam rengkuhan kasih yang hangat.
dari Affirmations for the Inner
Child oleh Rokelle Lerner (Health Communications, Inc., Deerfield
Beach, Florida, 1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar