Seorang anak berusia delapan tahun duduk di kelasnya memandang ke luar jendela. Lagi-lagi ia melamun. Barangkali nanti malam Ayah akan pulang dengan hati riang dan kami akan bersenang-senang seperti dulu. Berkali-kali ia kecewa.
Mimpi sering kali mati muda dalam keluarga yang menyembunyikan alkoholisme. Aku berhenti bermimpi sudah lama lalu, karena mimpiku tak ada yang terwujud. Biasanya yang terjadi justru kebalikannya. Aku dicemooh karena punya mimpi. Segera saja aku belajar bahwa mimpi itu absurd. Mimpi memerlukan pandangan yang positif serta kemungkinan-kemungkinan yang tak dapat diduga. Aku tak ada waktu untuk kebodohan macam itu.
Hari ini aku akan mulai bermimpi lagi. Aku akan menantang diri untuk memikirkan yang mustahil. Aku akan membiarkan diriku menertawakannya, bergairah karena itu, dan berfantasi tentang segala hal yang mungkin diakibatkannya.
dari Affirmations for the Inner
Child oleh Rokelle Lerner (Health Communications, Inc., Deerfield
Beach, Florida, 1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar