Aku akan mengajarkan dukungan kepada anak batinku.
Kedua orang tuaku selalu terlalu sibuk mempertahankan kehidupan mereka yang kacau balau. Karena aku tidak bisa bergantung kepada siapa pun selain diriku sendiri selama masa kecilku, aku belajar untuk tidak memercayai siapa pun. Ini cara hidup yang sulit lagi membuat sepi.
Hari ini aku akan mengajari
anak batinku caranya merasa bersandar pada dukungan orang lain. Aku berdiri
tegak, menutup mataku, dan membayangkan cahaya matahari tercurah padaku. Otot
rahangku mengendur dan wajahku merenggang. Betapa leganya melepaskan ekspresiku
yang beku. Lambat laun, leherku terasa relaks dan kepalaku condong ke depan.
Dengan mata yang masih terpejam, aku merasakan bahuku terkulai, tulang
punggungku tidak kaku lagi. Aku merasa seperti mi yang lunglai. Kakiku mulai
terhuyung; aku harus duduk di kursi atau bersandar pada tembok. Aku rileks
sepenuhnya, menginsafi aku tidak akan terjatuh. Aku memercayakan penyanggaku
agar tidak roboh ke lantai. Sekarang aku dan anak batinku mengetahui rasanya
bila memiliki teman yang akan bersukarela membantuku. Sekarang aku mengetahui
aku dapat bersandar pada dukungan orang lain.
dari Affirmations for the Inner Child oleh Rokelle Lerner (Health Communications, Inc., Deerfield Beach, Florida, 1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar