Pikiran dan perasaanku adalah milikku sendiri.
Pikiran dan perasaanku adalah milikku. Tidak seorang pun dapat mengetahui apa yang sebenarnya aku pikirkan, saat sebenarnya aku merasa. Aku tidak perlu menanyakan kepada orang lain untuk mengetahui apa yang mereka rasakan dan pikirkan agar aku tahu apa yang “semestinya” aku rasakan atau pikirkan.
Sebagai seorang anak, aku sering kali diberi tahu bahwa perasaanku mengenai situasi ini atau itu adalah salah. Aku tidak semestinya marah saat saudaraku mendapat hadiah sedangkan aku tidak; aku semestinya gembira karena itu hari ulang tahunnya. Aku tidak semestinya membenci Paman Jim; aku semestinya menyayangi dia karena ia pamanku. Keyakinanku akan kebenaran benakku sendiri dirongrong sejak dini.
Sekarang aku seorang dewasa.
Aku tahu bahwa aku punya hak untuk memiliki pikiran dan perasaanku. Yang bisa
jadi baik, buruk, keji, mendengki, bermanfaat, menyakitkan, menakjubkan, acuh
tak acuh. Apa pun itu, adalah milikku.
dari Affirmations for the Inner Child oleh Rokelle Lerner (Health Communications, Inc., Deerfield Beach, Florida, 1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar