Hidup dalam rumah yang disfungsional bagaikan berlayar dengan kapal melalui badai. Aku hidup dalam ketakutan akan dijungkirbalikkan oleh ledakan yang tiba-tiba dan amukan yang tak terkirakan. "Jangan membentakku!" salah satu dari orang tuaku akan berseru. "Aku orang dewasa, kamu cuma anak-anak! Masuk kamar!"
Aku menerima banyak kemarahan tetapi tidak dapat mengekspresikan kemarahanku sendiri. Aku takut akan kemarahan orang lain. Aku berusaha untuk menjaga duniaku tetap tenang.
Karena aku tidak pernah belajar untuk mengekspresikan kemarahanku sendiri, kemarahan itu keluar menyisi. Menjadi rengekan. Menopengi diri dengan sikap manis yang palsu. Kadang kemarahanku bersembunyi bahkan dari diriku sendiri dan aku menjadi depresi.
Hari ini aku akan mengizinkan anak batinku untuk mengekspresikan kemarahan. Bilamana aku memperkenankan kemarahanku untuk berbicara dengan suaranya sendiri, ia menyampaikan pesannya secara ringkas dan menunggu jawaban. Aku tidak menyimpangkan kemarahanku.
dari Affirmations for the Inner
Child oleh Rokelle Lerner (Health Communications, Inc., Deerfield
Beach, Florida, 1990)